MAKALAHKONSEP ACUAN PENILAIAN
- LATAR BELAKANG
Secara
formal, pendidikan diselengarakan disekolah. Hal itu sering sering dikenal
dengan pengajaran dimana proses belajar mengajar yang melibatkan banyak factor
baik pengajar, pelajar, bahan/materi, fasilitas maupun lingkungan. Pengajaran
dilaksanakan tidak hanya untuk kesenangan atau bersifat mekanis saja tetapi
mempunyai misi atau tujuan bersama. Dalam usaha untuk mencapai misi dan tujuan
itu perlu diketahui apakah usaha yang dialakukan sudah sesuai dengan tujuan?
Jika iya, sudah sejauh mana ditempuh? Apakah anak didiknya mengalami kemunduran
didalam belajar atau peningkatan, dan kalau mengalami kemunduran apakah
penyebabnya?
Oleh karena timbulnya pertanyaan-pertabyaan itu,maka dari
itulah kami menyajikan beberapa hal tentang salah satu teknik dan alat
penilaian yang dapat digunakan dalam penilaian terhadap anak didik, baik itu
tentang kemampuan belajar, sikap, keterampilan, sifat, bakat, minat dan
kepribadian. Adapun yang akan dijelaskan dalam makalah ini adalah
konsep acuan penilaian, yang didalamnya membahas mengenai bentuk tes objektif,
uraian, dan bentul-bentuk penilain non tes.
- RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan
pengertian teknik tes?
2. Jelaskan pengertian teknik non tes?
3. Jelaskan jenis-jenis teknik tes?
4. Jelaskan jenis-jenis teknik Non tes?
- TUJUAN
1.
Memahami pengertian teknik tes.
2.
Memahami pengertian teknik non tes.
3.
Memahami jenis-jenis teknik tes.
4.
Memahami jenis-jenis teknik Non tes.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Teknik Tes
Pengertian
tes
Pengertian
Tes Menurut Amir Dain Indra kusuma, “Tes
adalah suatu alat atau prosedur yang sistimatis dan objektif untuk memperoleh
data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan seseorang, dengan cara
yang boleh dikatakan tepat dan cepat.” (1972:27). Sedangkan menurut Muhtar
bukhoiri, “Tes adalah suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada
tidaknya hasil-hasil pelajaran tertentu pada seseorang murid atau kelompok
murid. Menurut Webster’s Collegiate, “Tes adalah penilaian yang komprehensif
terhadap seseorang individu atau keseluruhan usaha evaluasi progam”.
Dari
beberapa kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Tes
merupakan sesuatu alat pengumpulan informasi yang bersifat resmi karena penuh
dengan batasan-batasan.
2. Tes
itu disusun secara sistematis dan objektif
3. Tes
itu berbentuk tugas yang terdiri dari pertanyaan dan perintah.
4. Tes
itu diberikan kepada individu/kelompok.
5. Bahwa
dengan tes itu dengan waktu yang singkat kita bisa memperoleh keterangan
–keterangan yang kita perlukan.
B. Jenis-jenis teknik tes
Tes prestasi belajar bisa dibedakan
menjadi beberapa segi pandang antara lain
1. Ditinjau
dari pengikut Tes:
a) Tes
Individual.
Apabila pada waktu dilaksanakan tes
tester hanya mengetahui seorang saja. Biasanya tes ini berbentuk lesan.
b) Tes
kelompok
Tester menghadapi lebih dari seorang
yang mengikuti tes.
2. Ditinjau
dari segi penyusunannya.
a) Tes
standar.
Tes yang pembuatannya melalui proses
standarisasi.
b) Tes
buatan guru.
Apabila tes itu dibuat oleh guru yang
akan melaksanakan tes itu.
NO
|
TES STANDAR
|
TES BUATAN GURU
|
1
|
Didasarkan
atas bahan dan tujuan umum dari sekolah-sekolah seluruh Negara.
|
Didasarkan
atas bahan dan tujuan kusus yang dirumuskan oleh guru untuk kelasnya sendiri.
|
2
|
Mencakup
aspek yang luas dan pengetahuan atau keterampilan dengan hanya sedikit butir
tes untuk setiap keterampilan atau topic
|
Dapat
terjadi hanya mencakup pengetahuan atau keterampilan yang sempit.
|
3
|
Disusun
dengan kelengkapan staf professor, pembahas, editor, butir tes
|
Biasanya
disusun sendiri oleh guru dengan sedikit atau tanpa bantuan orang lain/tenaga
ahli.
|
4
|
Menggunakan
butir-butir tes yang sudah diujicobakan (try out) dianalisis dan direvisi
sebelum menjadi sebuah tes.
|
Jarang-jarang
menggunakan butir-butir tes yang sudah diujicobakan, dianalisis, dan
direvisi.
|
5
|
Mempunyai
reabilitas yang tinggi.
|
Mempunyai
reliabilitas sedang atau rendah.
|
6
|
Dimungkinkan
menggunakan norma untuk seluruh Negara.
|
Norma
kelompok terbatas kela tertentu.[1]
|
3. Ditinjau
dari bentuk jawaban.
a) Tes
tindakan / performance test.
Sebuah tes yang jawabannya berbentuk
tindakan, biasanya berbentuk tindakan berbuat sesuatu.
b) Tes
Verbal
Apabila respon/ jawabannya berbentuk
bahasa, bisa berbentuk lesan atau tulisan.
4. Ditinjau
dari bentuk soal / pertanyaan
a) Objektif/
short answer tes.
Tes yang terdiri dari soal-soal yang yang
dapat di jawab dengan memilih alternative jawaban yang sudah disediakan.
b) Subjektif
tes /Tes Esai.
Suatu bentuk tes yang terdiri dari
soal-soal yang jawabannya berbentuk uraian yang relative panjang.
5. Ditinjau
dari segi kegunaanya untuk mengukur siswa.
a) Tes
Formatif
Dari arti kata form yang merupakan dasar istilah
formatif maka evaluasi formatif dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa
telah terbentuk setalah mengikuti suatu program tertentu. Evaluasi formatif /
tes formatif diberikan pada akhir setiap program, untuk mengetahui apakah
program itu telah dikuasai /belum atau untuk diperbaiki mengajar.
Manfaat bagi siswa
I.
Digunakan untuk
mengetahui apakah siswa sudah menguasai bahan program secara menyeluruh.
II.
Merupakan
penguatan ( reinforcement) bagi
siswa.
III.
Usaha perbaikan,
bagi siswa yang nilainya rendah .
IV.
Sebagai
diagnosis, usaha untuk mengetahui hambatan yang dialami siswa.
Manfaat bagi guru.
I.
Mengetahui
sejauh mana bahan yang diajarkan sudah dapat diterima siswa.
II.
Mengetahui
bagian-bagian mana yang belum dikuasai oleh siswa.
III.
Dapat meramalkan
sUkses tidaknya seluruh program yang diberikan.
b) Tes
Sumatif
Evaliasi sumatif atau
tes sumativ dilaksanakan setelah berakirnya pemberian sekelompok program
atausebuah program yang lebih besar. dalam pengalaman diesekolah, tes sumatif
dapat disamakan dengan ulangan harian, sedangkan tes sumatif ini dapat
disamakan dengan ulangan umum yang biasanya dilaksanakan pada akhir catur wulan
atau akhir semester.
Manfaat Tes Sumatif
I.
Untuk
menentukan. Dalam penentuan nilai ini setiap anak dibandingkan dengan anak-anak
lain.
II.
Untuk menentukan
seorang anak dapat atau tidaknya
mengikuti kelompok dalam nenerima program berikutnya.
III.
Untuk mengisi
catatan kemajuan belajar siswa yang akan berguna bagi :
·
Orang tua siswa.
·
Pihak bimbingan
dan penyuluhan disekolah.
·
Pihak-pihak lain
apabila siswa tersebutakan pindah kesekolah lain apabila siswa tersebut akan
pindah kesekolah lain, akan melanjutkan belajar atau akan memasuki lapangan
kerja.
c) Tes
Diagnostik
Evaluasi yang digunakan
untuk mengetahui latar belakang kesulitan atau hambatan serta
kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasakan hasil evaluasi itu dapat
dilakukan pemberian bimbingan dan perlakuan yang tepat.
Mengingat sekolah sebagai transformasi,
maka evaluasi diagnostic dapat dilakukan terhadap :
1) Calon
siswa sebagai input
2) Calon
siswa yang sudah dinyatakan diterima dan akan mengikuti program.
3) Siswa
yang sedang belajar.
4) Siswa
yang akan mengakhiri pelajaran.
Kesulitan-kesulitan guru di sekolah bisa
terjadi karena
1) Program
yang terlalu tinggi.
2) Dari
guru itu sendiri.
3) Terjadi
pergantian guru.
4) Dari
siswa itu sendiri.
Tujuan evaluasi diagnostic adalah untuk
mengetahui hambatan yang dialami oleh siswa kemudian kita membantu
kesulitannya.
d) Tes
Penempatan.
Tes penempatan adalah
evaluasi penilaian yang dilaksanakan untuk keperluan menempatkan siswa dalam
situasi belajar mengajar yang sesuai dan tepat sesuai dengan kemampuan dan
bakatnya.
Tujuannya
adalah untuk menempatkan siswa yang sesuai dengan bakat, minat dan cirri yang
lain.
o
Misalnya: - Menentukan jurusan
-
Kerja kelompok.[2]
1.
Test
bentuk uraian (essay)
Disebut bentuk uraian ,
karena menuntut peserta didik untuk menguraikan
dan menyatakan jawaban dengan kata – katanya sendiri dalam bentuk ,
teknik ,dan gaya yang berbeda satu dengan lainya. Bentuk uraian sering disebut
juga dengan bentuk subjektif karena dalam pelaksanaanya sering dipengarui oleh
faktor subjektifitas guru. Dilihat dari luas sempitnya materi yang dinyatakan ,
maka tes bentuk uraian ini dapat dibagi menjadi dua bentuk , yaitu uraian
terbatas dan uraian bebas.
·
Uraian terbatas
Dalam menjawab soal
bentuk uraian terbatas ini , peserta didik harus mengemukakan hal-hal tertentu
sebagai batas-batasnya. Walau kalimat dalam jawaban peserta didik itu beraneka
ragam , tetap harus ada pokok-pokok penting yang tedapat dalam sistematika
jawabannya sesuai dengan batas-batas yang telah ditentukan dan dikehendaki
dalam soalnya.
·
Uraian bebas
Dalam bentuk ini pesrta
didik bebas untuk menjawab soal dengan cara dan sitematika sendiri. Peserta
didik bebas mengemukakan pendapat sesuai dengan kemampuannya.[3]
Kelemahan Tes uraian
Ø Tidak
atau kurang dapat digunakan untuk mengetes pelajaran yang scope nya luas atau
banyak.
Ø Kemungkinan
jawaban yang heterogen sifatnya menyulitkan.
Ø Baik
buruknya tulisan dan panjang pendeknya jawaban yang tidak sama mudah
menimbulkan evaluasi dan penskoran yang tidak atau kurang objektif.
Kelebihan Tes Uraian
Ø Bagi
guru, menyusun tesnya sangat mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama.
Ø Si
penjawab mempunyai kebebasan dalm menjawab dan mengeluarkan buah pikirannya.
Ø Melatih
kreasi dan fantasi.
Ø Mendorong
siswa mengerti tentang suatu gagasan atau hubungan-hubungan.[4]
Ø Lebih
ekonomis , hemat karena tidak memerlukan kertas yang banyak untuk membuat soal
tes.[5]
2.
Test
bentuk objektif
a. Pengertian Test
bentuk Objektif
Test ini sering disebut
tes dikotomi karena jawabannya antara benar dan salah dan skornya antara
1 atau 0. Test objektif terdiri atas beberapa bentuk , yaitu benar-salah ,
pilihan ganda , menjodohkan, dan melengakapi atau jawaban singkat.[6]
·
Benar – Salah
Adalah peryataan yang
mengandung dua kemungkinan jawaban , yaitu benar atau salah. Salah satu fungsi
bentuk soal benar-salah adalh untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam
membedakan antara fakta dan pendapat.
·
Pilihan Ganda
Dapat digunakan
untukmengukur hasil belajar yang lebih kompleks dan berkenaan denga aspek
ingatan, pengertian,aplikasi,analisis,sintesis.evaluasi.
·
Menjodohkan
Sebenarnya masih
merupakan bentuk pilihan ganda. Perbedaannya dengan bentuk pilihan ganda adalah
terdiri atas stem dan option, sedangkan bentuk menjodohkan terdiri atas
kumpulan soal dan kumpulan jawaban yang keduanya dikumpulkan pada dua kolomyang
berbeda.
·
Jawaban Singkat
dan Melengkapi
Kedua tes ini
menghendaki jawaban dengan kalimat atau angka yang hanya dapat dinilai benar
atau salah. Soal bentuk jawaban singkat biasanya dikemukan dalam
bentukpertanyaan , sedangkan soal bentuk melengkapi dikemukakan dalam bentuk
kalimat yang tidak lengkap.[7]
b. Kelemahan
Tes Objektif
Ø Kurang
memberi kesempatan pada anak untukmenyatakn isi hati kerena anak tidak membuat
kalimat.
Ø Memungkinkan
si penjawab berbuat coba- coba atau kira-kira dalam menjawab.
Ø Kurang
ekonomis karena memakan biaya dan kertas yang banyak.[8]
Ø Lebih
sukar menyusunnya.[9]
c. Kelebihan
Tes Objektif
Ø Dapat
digunakan untuk menilai bahan pelajaran yang banyak.
Ø Bagi
yang tes menjawabnya dapat bebas dan terpimpin.
Ø Dapat
dinilai secara objektif.
Ø Memaksa
siswa belajr baik-baik karena sukar untuk berbuat spekulasi terhadap bagian
mana dari seluruh pelajaran yang harus dipelajari.[10]
Ø Memudahkan
pemeriksaan.[11]
C.
Teknik Non Tes
Pengertian non tes
Teknik nontes
berarti melaksanakan penilaian dengan tidak mengunakan tes. Teknik penilaian
ini umumnya untuk menilai kepribadian anak secara menyeluruh meliputi sikap,
tingkah laku, sifat, sikap sosial, dan lain-lain. Yang berhubungan dengan
kegiatan belajar dalam pendidikan, baik secara individu maupun secara kelompok.
Nontes adalah cara penilaian hasil
belajar peserta didik yang dilakukan tanpa menguji peserta didik tetapi dengan
melakukan pengamatan secara sistematis.[12]
D.
Jenis-Jenis
Teknik Non-Tes
Yang tergolong teknik non tes adalah :
a)
Skala bertingkat
Sekala
menggambarkan suatu nilai yang berbentuk angka terrhadap suatu hasil
pertimbangan .kita dapat menilai segala sesuatu dengan sekala .
Dengan maksud agar pencatatannya dapat objektif maka penilaiyan terhadap penampilan atau
penggambaran kepribadian seseorang disajikan dalam bentuk skala.
Contoh:
Kecenderungan seseorang
terhadap program bahasa arab:
1 2 3 4 5
Sangat
tidak setuju Tidak setuju Bisa Suka Sangat
Suka
b)
Kuesioner(questionair)
Kuesioner
juga dikenal sebagai angket .pada dasarnya ,kuesioner adalah daftar pertanyaan
yang harus di isi oleh orang yang akan di ukur
(responden).dengan kuensioner
ini orang dapat diketahui tentang
keadaan atau data diri ,pengalaman atau sikap atau pendapatnya dll.
1.
Tentang macan kuensioner ,dapat ditinjau dari beberapa
segi.
a.) kuensioner langsung
dikatakan
langsung jika kuensioner tersebut dikirimkan dan di isi langsung oleh orang
yang akan dimintai jawaban tentang dirinya.
b.) kuensioner
tidak langsung
yakni kuensioner
yang dikirimkan dan di isi oleh bukan orang yang diminta
keterangannya.kuensioner tidak langsung
biasanya digunakan untuk mencari informasi tentang bawahan,
anak, tetangga,dan sebagainnya.
2.
ditinjau dari segi cara menjawab
a.
kuesioner tertutup
kuensioner tertutup adalah kuensioner yang sisusun dengan
menyediakan pilihan jawaban lengkap sehingga pengisiannya tinggal memberi tanda pada jawaban yang dipilih.
b.
kuesioner terbuka
kuensioner terbuka adalah kuensioner yang disusun
sedemikian rupa sehingga para pengisi
bebas mengemukakan pendapatnya.kuensioner terbuka disusun apabila macam
jawaban pengisian belum terperinci dengan jelas sehingga jawabannya akan
beraneka ragam.
3.
Cara menyusun kuesioner adalah sebagai berikut
a. Mulai
dengan pengantar yang isinya permohonan mengisi kuesioner sambil dijelaskan maksud dan tujuannya.
b. Jelaskan
petunjuk atau cara mengisinya supaya tidak salah. Kalau perlu,diberi contoh.
c. Mulai dengan
pertanyaan untuk mengungkapkan identitas responden . dalam identitas ini
sebaiknya tidak di minta mengisi nama .
d.
Isi pertanyaan sebaiknya dibuat beberapa kategori atau
bagian sesuai dengan fariabel yang diungkapkan sehingga mudah mengelolanya.
e.
Rumusan pertanyaan dibuat singkat,tetapi jelas sehingga
tidak membingungkan dan salah mengakibatkan penafsiran.
f.
Hubungan antara pertanyaan yang satu dengan pertanyaan
yang lain harus dijaga sehingga tampak logikanya dalam satu rangkaiyan yang
sistematis.hindari penggolongan pertanyaan terhadap indicator atau persoalan
yang sama.
g.
Usahakan kemungkinan agar jawaban kalimat atau
rumusannya tidak boleh panjang dari pada
pertanyaannya.
h.
Kuensioner yang
terlalu panjang akan melelahkan dan membosankan responden sehingga pengisiannya
tidak objektif lagi.
i.
Ada baiknya
kuesioner diakhiri dengan tanda tangan pengisi untuk menjamin keabsahan
jawabannya.
4. Tujuan
penggunaan kuesioner dalam kegiatan
pembelajaran adalah:
1. Untuk
memperoleh data mengenai latar belakang siswa sebagai bahan dalam menganalisis
tingkah laku hasil dan proses hasil belajarnya
2. .Untuk
memperoleh data mengenai hasil belajar yang dicapainya dan proses belajar yang
ditempuhnya.
3. Untuk
memperoleh data sebagai bahan dalam menyusun kurikulum dan proses belajar mengajar.
c)
Daftar
Cocok
Dartar
cocok adalah sebuah daftaryang berisikan pertanyaan beserta dengan kolam
pilihan jawaban .[13]
Contoh:
Berilah tanda ( V ) pada kolom yang sesuai dengan pendapat anda
NO
|
PERTANYAAN
|
PENTING
|
BIASA
|
TIDAK
PENTING
|
1
|
Melihat pemandangan
indah
|
v
|
|
|
2
|
Mencar ilmu tiap hari
|
|
v
|
|
3
|
Mendatangi pengajian
|
v
|
|
|
4
|
Belajar menyanyi
qosidah
|
|
v
|
|
5
|
Belajar kaligrafi
|
|
|
v
|
6
|
Berkunjung kerumah
nenek
|
|
v
|
|
d)
Wawancara(interview)
Wawancara adalah suatu metode atau cara yang
digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan Tanya jawab
sepihak. Dikatakan sepihak karena dalam wawancara ini responden tidak sama sekali untuk mengajukan pertanyaan.
Ada dua jenis wawancara, yakni wawancara berstruktur dan wawancara bebas
( tak bestruktur). Dalam wawancara berstruktur kemungkinan jawaban telah
disiapkan sehingga siswa tinggal mengategorikannya alternatif jawaban yang
telah dibuat. Keuntungannya ialah mudah diolah dan dianalisis untuk dibuat
kesimpulan. Sedangkan pada wawancara bebas, jawaban tidak perlu disiapkan
sehingga siswa bebas mengungkapkan pendapatnya. Keuntungan ialah informasi
lebih padat dan lengkap sekalipun harus bekerja keras dalam menganalisisnya
sebab jawabannya bisa beraneka ragam. Hasil atau jawabanya siswa tidak bisa
ditafsirkan langsung, tetapi perlu analisi dalam bentuk kategori
dimensi-dimensi jawaban, sesuai dengan aspek yang diungkapkan.
e)
Pengamatan(obserevation)
Pengamatan
adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara
teliti serta pencatatan secara sistematis.
Ada 2 pengamatan
1. Pengamatan
Partisipasi.
Pengamatan
partisipasi,yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat,tetapi dalam pada itu
pengamat memesuki dan mengikuti kegiatan
kelompok yang sedang diamati.
2. Pengamatan
Sistematik.
Yaitu obserfasi dimana
raktor-faktor yang diamati sudah didaftar secara sistematis dan sudah diatur menurut kategorinya.
3. Pengamatan
Eksperimental.
Pengamatan
eksperimental terjadi jika pengamat tidak berpartisipasi dalam kelompok. Dalam
hal ini ia dapat mengendalikan unsure-unsur penting dalam situasi sedemikian
rupa sehingga situasi itu dapat diatur sesuai dengan tujuan evaluasi.
f)
Riwayat hidup
Yaitu
gambaran tentang keadaan seseorang selama masa kehidupannya .
Dengan
mempelajari riwayat hidup ,maka secara subyek evaluasindapat menarik suatu
kesimpulan tentang kepribadian ,kebiasaan,sikap dari objek yang dinilai.[14]
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1) Tes merupakan sesuatu alat pengumpulan
informasi yang bersifat resmi karena penuh dengan batasan-batasan. Tes itu
disusun secara sistematis dan objektif.Tes itu berbentuk tugas yang terdiri
dari pertanyaan dan perintah.
2) Teknik nontes berarti melaksanakan penilaian dengan tidak
mengunakan tes. Teknik penilaian ini umumnya untuk menilai kepribadian anak
secara menyeluruh meliputi sikap, tingkah
laku, sifat, sikap sosial, dan lain-lain. Yang berhubungan
dengan kegiatan belajar dalam pendidikan, baik secara individu maupun secara
kelompok. Nontes adalah cara penilaian hasil belajar peserta didik yang
dilakukan tanpa menguji peserta didik tetapi dengan melakukan pengamatan secara
sistematis.
3) Yang tergolong teknik tes adalah Tes
Individual, tes kelompok, tes standar, tes buatan guru, tes tindakan, tes
verbal, tes subjektif, tes objektif, tes formatif dan tes sumatif.
4) Yang tergolong teknik nan tes adalah skala
bertingkat(skala rating), kuesioner, daftar cocok, wawancara, pengamatan,
riwayat hidup.
Daftar Pustaka
Ngalim
Purwanto. 2004. Prinsip-prinsip dan
Teknik Evaluasi Pengajaran.Bandung.Remaja Roskarya
Setya
Rahayu, Esti. Penilaian Hasil Belajar.
Sulistyorini.
2009. Evaluasi Pendidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan. Yogyakarta:
Sukses Offect
Zainal
Arifin.2011. Evaluasi Pembelajaran.Bandung:Remaja
Rosdakarya
http://eduklinik.info/2011/03/30/instrumen
[1]
Suharsini arikunto. 2003. Dasar-dasar
evaluasi pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
[2] Sulistyorini,2009,”Evaluasi
Pendidikan”Yogyakarta:Teras.
[3] Ibid.hlm:125
[4] Setya Rahayu, Esti. Penilaian Hasil Belajar.hlm II-8
[5] Ngalim Purwanto.2004.Prinsip-prinsip dan Teknik
Evaluasi Pengajaran.Bandung.Remaja Roskarya.hlm:38
[6] Ibid.hlm:135
[7] Ibid.hlm:145
[8] Ibid.hlm:39
[9] Setya Rahayu, Esti. Penilaian Hasil Belajar.hlm II-8
[10] Ibid.hlm:39
[11] Setya Rahayu, Esti. Penilaian Hasil Belajar.hlm II-8
[13] Sulistyorini,2009,”Evaluasi
Pendidikan”Yogyakarta:Teras.hlm 81-83
[14] Sulistyorini,2009,”Evaluasi
Pendidikan”Yogyakarta:Teras.
0 komentar:
Posting Komentar