Pages

Selasa, 22 April 2014

KONSEP ACUAN PENILAIAN

MAKALAHKONSEP ACUAN PENILAIAN


  1. LATAR BELAKANG
Secara formal, pendidikan diselengarakan disekolah. Hal itu sering sering dikenal dengan pengajaran dimana proses belajar mengajar yang melibatkan banyak factor baik pengajar, pelajar, bahan/materi, fasilitas maupun lingkungan. Pengajaran dilaksanakan tidak hanya untuk kesenangan atau bersifat mekanis saja tetapi mempunyai misi atau tujuan bersama. Dalam usaha untuk mencapai misi dan tujuan itu perlu diketahui apakah usaha yang dialakukan sudah sesuai dengan tujuan? Jika iya, sudah sejauh mana ditempuh? Apakah anak didiknya mengalami kemunduran didalam belajar atau peningkatan, dan kalau mengalami kemunduran apakah penyebabnya?

Oleh karena timbulnya pertanyaan-pertabyaan itu,maka dari itulah kami menyajikan beberapa hal tentang salah satu teknik dan alat penilaian yang dapat digunakan dalam penilaian terhadap anak didik, baik itu tentang kemampuan belajar, sikap, keterampilan, sifat, bakat, minat dan kepribadian. Adapun yang akan dijelaskan dalam makalah ini adalah konsep acuan penilaian, yang didalamnya membahas mengenai bentuk tes objektif, uraian, dan bentul-bentuk penilain non tes.
  1. RUMUSAN MASALAH
1.      Jelaskan  pengertian teknik tes?
2.      Jelaskan pengertian teknik non tes?
3.      Jelaskan jenis-jenis teknik tes?
4.      Jelaskan jenis-jenis teknik Non tes?
  1. TUJUAN
1.      Memahami pengertian teknik tes.
2.      Memahami pengertian teknik non tes.
3.      Memahami jenis-jenis teknik tes.
4.      Memahami jenis-jenis teknik Non tes.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Teknik Tes
Pengertian tes
Pengertian Tes Menurut  Amir Dain Indra kusuma, “Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistimatis dan objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat.” (1972:27). Sedangkan menurut Muhtar bukhoiri, “Tes adalah suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada tidaknya hasil-hasil pelajaran tertentu pada seseorang murid atau kelompok murid. Menurut Webster’s Collegiate, “Tes adalah penilaian yang komprehensif terhadap seseorang individu atau keseluruhan usaha evaluasi progam”.
Dari beberapa kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1.      Tes merupakan sesuatu alat pengumpulan informasi yang bersifat resmi karena penuh dengan batasan-batasan.
2.      Tes itu disusun secara sistematis dan objektif
3.      Tes itu berbentuk tugas yang terdiri dari pertanyaan dan perintah.
4.      Tes itu diberikan kepada individu/kelompok.
5.      Bahwa dengan tes itu dengan waktu yang singkat kita bisa memperoleh keterangan –keterangan yang kita perlukan.

B.     Jenis-jenis teknik tes
Tes prestasi belajar bisa dibedakan menjadi beberapa segi pandang antara lain
1.      Ditinjau dari pengikut Tes:
a)      Tes Individual.
Apabila pada waktu dilaksanakan tes tester hanya mengetahui seorang saja. Biasanya tes ini berbentuk lesan.
b)      Tes kelompok
Tester menghadapi lebih dari seorang yang mengikuti tes.
2.      Ditinjau dari segi penyusunannya.
a)      Tes standar.
Tes yang pembuatannya melalui proses standarisasi.
b)      Tes buatan guru.
Apabila tes itu dibuat oleh guru yang akan melaksanakan tes itu.
NO
TES STANDAR
TES BUATAN GURU
1
Didasarkan atas bahan dan tujuan umum dari sekolah-sekolah seluruh Negara.
Didasarkan atas bahan dan tujuan kusus yang dirumuskan oleh guru untuk kelasnya sendiri.
2
Mencakup aspek yang luas dan pengetahuan atau keterampilan dengan hanya sedikit butir tes untuk setiap keterampilan atau topic
Dapat terjadi hanya mencakup pengetahuan atau keterampilan yang sempit.
3
Disusun dengan kelengkapan staf professor, pembahas, editor, butir tes
Biasanya disusun sendiri oleh guru dengan sedikit atau tanpa bantuan orang lain/tenaga ahli.
4
Menggunakan butir-butir tes yang sudah diujicobakan (try out) dianalisis dan direvisi sebelum menjadi sebuah tes.
Jarang-jarang menggunakan butir-butir tes yang sudah diujicobakan, dianalisis, dan direvisi.
5
Mempunyai reabilitas yang tinggi.
Mempunyai reliabilitas sedang atau rendah.
6
Dimungkinkan menggunakan norma untuk seluruh Negara.
Norma kelompok terbatas kela tertentu.[1]

3.      Ditinjau dari bentuk jawaban.
a)      Tes tindakan / performance test.
Sebuah tes yang jawabannya berbentuk tindakan, biasanya berbentuk tindakan berbuat sesuatu.
b)      Tes Verbal
Apabila respon/ jawabannya berbentuk bahasa, bisa berbentuk lesan atau tulisan.
4.      Ditinjau dari bentuk soal / pertanyaan
a)      Objektif/ short answer tes.
Tes yang terdiri dari soal-soal yang yang dapat di jawab dengan memilih alternative jawaban yang sudah disediakan.
b)      Subjektif tes /Tes Esai.
Suatu bentuk tes yang terdiri dari soal-soal yang jawabannya berbentuk uraian yang relative panjang.

5.      Ditinjau dari segi kegunaanya untuk mengukur siswa.
a)      Tes Formatif
Dari arti kata form yang merupakan dasar istilah formatif maka evaluasi formatif dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setalah mengikuti suatu program tertentu. Evaluasi formatif / tes formatif diberikan pada akhir setiap program, untuk mengetahui apakah program itu telah dikuasai /belum atau untuk diperbaiki mengajar.
Manfaat bagi siswa
                                                                               I.            Digunakan untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai bahan program secara menyeluruh.
                                                                            II.            Merupakan penguatan ( reinforcement) bagi siswa.
                                                                         III.            Usaha perbaikan, bagi siswa yang nilainya rendah .
                                                                         IV.            Sebagai diagnosis, usaha untuk mengetahui hambatan yang dialami siswa.

Manfaat bagi guru.
                                                                                  I.            Mengetahui sejauh mana bahan yang diajarkan sudah dapat diterima siswa.
                                                                               II.            Mengetahui bagian-bagian mana yang belum dikuasai oleh siswa.
                                                                            III.            Dapat meramalkan sUkses tidaknya seluruh program yang diberikan.

b)      Tes Sumatif
Evaliasi sumatif atau tes sumativ dilaksanakan setelah berakirnya pemberian sekelompok program atausebuah program yang lebih besar. dalam pengalaman diesekolah, tes sumatif dapat disamakan dengan ulangan harian, sedangkan tes sumatif ini dapat disamakan dengan ulangan umum yang biasanya dilaksanakan pada akhir catur wulan atau akhir semester.
Manfaat Tes Sumatif
                                                                               I.            Untuk menentukan. Dalam penentuan nilai ini setiap anak dibandingkan dengan anak-anak lain.
                                                                            II.            Untuk menentukan seorang anak dapat atau tidaknya  mengikuti kelompok dalam nenerima program berikutnya.
                                                                         III.            Untuk mengisi catatan kemajuan belajar siswa yang akan berguna bagi :
·         Orang tua siswa.
·         Pihak bimbingan dan penyuluhan disekolah.
·         Pihak-pihak lain apabila siswa tersebutakan pindah kesekolah lain apabila siswa tersebut akan pindah kesekolah lain, akan melanjutkan belajar atau akan memasuki lapangan kerja.
c)      Tes Diagnostik
Evaluasi yang digunakan untuk mengetahui latar belakang kesulitan atau hambatan serta kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasakan hasil evaluasi itu dapat dilakukan pemberian bimbingan dan perlakuan yang tepat.
Mengingat sekolah sebagai transformasi, maka evaluasi diagnostic dapat dilakukan terhadap :
1)      Calon siswa sebagai input
2)      Calon siswa yang sudah dinyatakan diterima dan akan mengikuti program.
3)      Siswa yang sedang belajar.
4)      Siswa yang akan mengakhiri pelajaran.
Kesulitan-kesulitan guru di sekolah bisa terjadi karena
1)      Program yang terlalu tinggi.
2)      Dari guru itu sendiri.
3)      Terjadi pergantian guru.
4)      Dari siswa itu sendiri.
Tujuan evaluasi diagnostic adalah untuk mengetahui hambatan yang dialami oleh siswa kemudian kita membantu kesulitannya.
d)     Tes Penempatan.
Tes penempatan adalah evaluasi penilaian yang dilaksanakan untuk keperluan menempatkan siswa dalam situasi belajar mengajar yang sesuai dan tepat sesuai dengan kemampuan dan bakatnya.
            Tujuannya adalah untuk menempatkan siswa yang sesuai dengan bakat, minat dan cirri yang lain.
o   Misalnya: -     Menentukan jurusan
-          Kerja kelompok.[2]
1.      Test bentuk uraian (essay)
Disebut bentuk uraian , karena menuntut peserta didik untuk menguraikan  dan menyatakan jawaban dengan kata – katanya sendiri dalam bentuk , teknik ,dan gaya yang berbeda satu dengan lainya. Bentuk uraian sering disebut juga dengan bentuk subjektif karena dalam pelaksanaanya sering dipengarui oleh faktor subjektifitas guru. Dilihat dari luas sempitnya materi yang dinyatakan , maka tes bentuk uraian ini dapat dibagi menjadi dua bentuk , yaitu uraian terbatas dan uraian bebas.
·         Uraian terbatas
Dalam menjawab soal bentuk uraian terbatas ini , peserta didik harus mengemukakan hal-hal tertentu sebagai batas-batasnya. Walau kalimat dalam jawaban peserta didik itu beraneka ragam , tetap harus ada pokok-pokok penting yang tedapat dalam sistematika jawabannya sesuai dengan batas-batas yang telah ditentukan dan dikehendaki dalam soalnya.
·         Uraian bebas
Dalam bentuk ini pesrta didik bebas untuk menjawab soal dengan cara dan sitematika sendiri. Peserta didik bebas mengemukakan pendapat sesuai dengan kemampuannya.[3]
Kelemahan Tes uraian
Ø  Tidak atau kurang dapat digunakan untuk mengetes pelajaran yang scope nya luas atau banyak.
Ø  Kemungkinan jawaban yang heterogen sifatnya menyulitkan.
Ø  Baik buruknya tulisan dan panjang pendeknya jawaban yang tidak sama mudah menimbulkan evaluasi dan penskoran yang tidak atau kurang objektif.
Kelebihan Tes Uraian
Ø  Bagi guru, menyusun tesnya sangat mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama.
Ø  Si penjawab mempunyai kebebasan dalm menjawab dan mengeluarkan buah pikirannya.
Ø  Melatih kreasi dan fantasi.
Ø  Mendorong siswa mengerti tentang suatu gagasan atau hubungan-hubungan.[4]
Ø  Lebih ekonomis , hemat karena tidak memerlukan kertas yang banyak untuk membuat soal tes.[5]



2.      Test bentuk objektif
a.       Pengertian Test bentuk Objektif
Test ini sering disebut tes dikotomi karena jawabannya antara benar dan salah dan skornya antara 1 atau 0. Test objektif terdiri atas beberapa bentuk , yaitu benar-salah , pilihan ganda , menjodohkan, dan melengakapi atau jawaban singkat.[6]
·         Benar – Salah
Adalah peryataan yang mengandung dua kemungkinan jawaban , yaitu benar atau salah. Salah satu fungsi bentuk soal benar-salah adalh untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam membedakan antara fakta dan pendapat.
·         Pilihan Ganda
Dapat digunakan untukmengukur hasil belajar yang lebih kompleks dan berkenaan denga aspek ingatan, pengertian,aplikasi,analisis,sintesis.evaluasi.
·         Menjodohkan
Sebenarnya masih merupakan bentuk pilihan ganda. Perbedaannya dengan bentuk pilihan ganda adalah terdiri atas stem dan option, sedangkan bentuk menjodohkan terdiri atas kumpulan soal dan kumpulan jawaban yang keduanya dikumpulkan pada dua kolomyang berbeda.
·         Jawaban Singkat dan Melengkapi
Kedua tes ini menghendaki jawaban dengan kalimat atau angka yang hanya dapat dinilai benar atau salah. Soal bentuk jawaban singkat biasanya dikemukan dalam bentukpertanyaan , sedangkan soal bentuk melengkapi dikemukakan dalam bentuk kalimat yang tidak lengkap.[7]
b.      Kelemahan Tes Objektif
Ø  Kurang memberi kesempatan pada anak untukmenyatakn isi hati kerena anak tidak membuat kalimat.
Ø  Memungkinkan si penjawab berbuat coba- coba atau kira-kira dalam menjawab.
Ø  Kurang ekonomis karena memakan biaya dan kertas yang banyak.[8]
Ø  Lebih sukar menyusunnya.[9]
c.       Kelebihan Tes Objektif
Ø  Dapat digunakan untuk menilai bahan pelajaran yang banyak.
Ø  Bagi yang tes menjawabnya dapat bebas dan terpimpin.
Ø  Dapat dinilai secara objektif.
Ø  Memaksa siswa belajr baik-baik karena sukar untuk berbuat spekulasi terhadap bagian mana dari seluruh pelajaran yang harus dipelajari.[10]
Ø  Memudahkan pemeriksaan.[11]

C.    Teknik Non Tes
Pengertian non tes
Teknik nontes berarti melaksanakan penilaian dengan tidak mengunakan tes. Teknik penilaian ini umumnya untuk menilai kepribadian anak secara menyeluruh meliputi sikap, tingkah laku, sifat, sikap sosial, dan lain-lain. Yang berhubungan dengan kegiatan belajar dalam pendidikan, baik secara individu maupun secara kelompok.
Nontes adalah cara penilaian hasil belajar peserta didik yang dilakukan tanpa menguji peserta didik tetapi dengan melakukan pengamatan secara sistematis.[12]
D.    Jenis-Jenis Teknik Non-Tes
Yang tergolong teknik non tes adalah :
a)      Skala bertingkat
Sekala menggambarkan suatu nilai yang berbentuk angka terrhadap suatu hasil pertimbangan .kita dapat menilai segala sesuatu dengan sekala . Dengan maksud  agar pencatatannya dapat objektif  maka penilaiyan terhadap penampilan atau penggambaran kepribadian seseorang disajikan dalam bentuk skala.
Contoh:
Kecenderungan seseorang terhadap program bahasa arab:
 

                       1                                  2                      3              4                  5
                       Sangat tidak setuju     Tidak setuju    Bisa        Suka             Sangat Suka
b)     Kuesioner(questionair)
Kuesioner juga dikenal sebagai angket .pada dasarnya ,kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus di isi oleh orang yang akan di ukur  (responden).dengan kuensioner ini orang dapat diketahui  tentang keadaan atau data diri ,pengalaman atau sikap atau pendapatnya dll.
1.      Tentang macan kuensioner ,dapat ditinjau dari beberapa segi.
a.)  kuensioner  langsung
dikatakan langsung jika kuensioner tersebut dikirimkan dan di isi langsung oleh orang yang akan dimintai jawaban tentang dirinya.
b.)  kuensioner tidak langsung
yakni kuensioner yang dikirimkan dan di isi oleh bukan orang yang diminta keterangannya.kuensioner  tidak langsung biasanya digunakan untuk mencari informasi tentang bawahan, anak, tetangga,dan sebagainnya.
2.      ditinjau dari segi cara menjawab
a.       kuesioner tertutup
kuensioner tertutup adalah kuensioner yang sisusun dengan menyediakan pilihan jawaban lengkap sehingga pengisiannya tinggal  memberi tanda pada jawaban yang dipilih.
b.      kuesioner terbuka
kuensioner terbuka adalah kuensioner yang disusun sedemikian rupa sehingga para pengisi  bebas mengemukakan pendapatnya.kuensioner terbuka disusun apabila macam jawaban pengisian belum terperinci dengan jelas sehingga jawabannya akan beraneka ragam.

3.      Cara  menyusun kuesioner   adalah sebagai berikut
a.       Mulai dengan pengantar yang isinya permohonan mengisi kuesioner  sambil dijelaskan maksud dan tujuannya.
b.      Jelaskan petunjuk atau cara mengisinya supaya tidak salah. Kalau perlu,diberi contoh.
c.       Mulai  dengan  pertanyaan untuk mengungkapkan identitas responden . dalam identitas ini sebaiknya tidak di minta mengisi nama .
d.      Isi pertanyaan sebaiknya dibuat beberapa kategori atau bagian sesuai dengan fariabel yang diungkapkan sehingga mudah mengelolanya.
e.       Rumusan pertanyaan dibuat singkat,tetapi jelas sehingga tidak membingungkan dan salah mengakibatkan penafsiran.
f.       Hubungan antara pertanyaan yang satu dengan pertanyaan yang lain harus dijaga sehingga tampak logikanya dalam satu rangkaiyan yang sistematis.hindari penggolongan pertanyaan terhadap indicator atau persoalan yang sama.
g.      Usahakan kemungkinan agar jawaban kalimat atau rumusannya  tidak boleh panjang dari pada pertanyaannya.
h.      Kuensioner  yang terlalu panjang akan melelahkan dan membosankan responden sehingga pengisiannya tidak objektif lagi.
i.        Ada baiknya kuesioner diakhiri dengan tanda tangan pengisi untuk menjamin keabsahan jawabannya.

4.      Tujuan penggunaan kuesioner dalam  kegiatan pembelajaran adalah:
1.      Untuk memperoleh data mengenai latar belakang siswa sebagai bahan dalam menganalisis tingkah laku hasil dan proses hasil belajarnya
2.      .Untuk memperoleh data mengenai hasil belajar yang dicapainya dan proses belajar yang ditempuhnya.
3.      Untuk memperoleh data sebagai bahan dalam menyusun kurikulum dan proses belajar mengajar.


c)      Daftar Cocok
Dartar cocok adalah sebuah daftaryang berisikan pertanyaan beserta dengan kolam pilihan jawaban .[13]
Contoh: Berilah tanda ( V ) pada kolom yang sesuai dengan pendapat anda
NO
PERTANYAAN
PENTING
BIASA
TIDAK PENTING
1
Melihat pemandangan indah
v


2
Mencar ilmu tiap hari

v

3
Mendatangi pengajian
v


4
Belajar menyanyi qosidah

v

5
Belajar kaligrafi


v
6
Berkunjung kerumah nenek

v

           
d)     Wawancara(interview)
Wawancara adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan Tanya jawab sepihak. Dikatakan sepihak karena dalam wawancara ini responden tidak  sama sekali untuk mengajukan pertanyaan.
Ada dua jenis wawancara, yakni wawancara berstruktur dan wawancara bebas ( tak bestruktur). Dalam wawancara berstruktur kemungkinan jawaban telah disiapkan sehingga siswa tinggal mengategorikannya alternatif jawaban yang telah dibuat. Keuntungannya ialah mudah diolah dan dianalisis untuk dibuat kesimpulan. Sedangkan pada wawancara bebas, jawaban tidak perlu disiapkan sehingga siswa bebas mengungkapkan pendapatnya. Keuntungan ialah informasi lebih padat dan lengkap sekalipun harus bekerja keras dalam menganalisisnya sebab jawabannya bisa beraneka ragam. Hasil atau jawabanya siswa tidak bisa ditafsirkan langsung, tetapi perlu analisi dalam bentuk kategori dimensi-dimensi jawaban, sesuai dengan aspek yang diungkapkan.

e)      Pengamatan(obserevation)
Pengamatan adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis.
Ada 2 pengamatan
1.      Pengamatan Partisipasi.
Pengamatan partisipasi,yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat,tetapi dalam pada itu pengamat memesuki dan mengikuti  kegiatan kelompok yang sedang diamati.
2.      Pengamatan Sistematik.
Yaitu obserfasi dimana raktor-faktor yang diamati sudah didaftar secara sistematis  dan sudah diatur menurut kategorinya.
3.      Pengamatan Eksperimental.
Pengamatan eksperimental terjadi jika pengamat tidak berpartisipasi dalam kelompok. Dalam hal ini ia dapat mengendalikan unsure-unsur penting dalam situasi sedemikian rupa sehingga situasi itu dapat diatur sesuai dengan tujuan evaluasi.

f)       Riwayat hidup
Yaitu gambaran tentang keadaan seseorang selama masa kehidupannya .
Dengan mempelajari riwayat hidup ,maka secara subyek evaluasindapat menarik suatu kesimpulan tentang kepribadian ,kebiasaan,sikap dari objek yang dinilai.[14]




BAB III
PENUTUP


A.    KESIMPULAN
1)         Tes merupakan sesuatu alat pengumpulan informasi yang bersifat resmi karena penuh dengan batasan-batasan. Tes itu disusun secara sistematis dan objektif.Tes itu berbentuk tugas yang terdiri dari pertanyaan dan perintah.
2)        Teknik nontes berarti melaksanakan penilaian dengan tidak mengunakan tes. Teknik penilaian ini umumnya untuk menilai kepribadian anak secara menyeluruh meliputi sikap, tingkah laku, sifat, sikap sosial, dan lain-lain. Yang berhubungan dengan kegiatan belajar dalam pendidikan, baik secara individu maupun secara kelompok. Nontes adalah cara penilaian hasil belajar peserta didik yang dilakukan tanpa menguji peserta didik tetapi dengan melakukan pengamatan secara sistematis.
3)        Yang tergolong teknik tes adalah Tes Individual, tes kelompok, tes standar, tes buatan guru, tes tindakan, tes verbal, tes subjektif, tes objektif, tes formatif dan tes sumatif.
4)        Yang tergolong teknik nan tes adalah skala bertingkat(skala rating), kuesioner, daftar cocok, wawancara, pengamatan, riwayat hidup.

Daftar Pustaka

Ngalim Purwanto. 2004. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.Bandung.Remaja Roskarya
Setya Rahayu, Esti. Penilaian Hasil Belajar.
Sulistyorini. 2009. Evaluasi Pendidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan. Yogyakarta: Sukses Offect
Zainal Arifin.2011. Evaluasi Pembelajaran.Bandung:Remaja Rosdakarya
http://benao.multiply.com/journal/item/16 Jan 14, '09 11:46 PM Willy Ramadan dkk



[1] Suharsini arikunto. 2003. Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
[2] Sulistyorini,2009,”Evaluasi Pendidikan”Yogyakarta:Teras.
[3] Ibid.hlm:125
[4] Setya Rahayu, Esti. Penilaian Hasil Belajar.hlm II-8
[5] Ngalim Purwanto.2004.Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.Bandung.Remaja Roskarya.hlm:38
[6] Ibid.hlm:135
[7] Ibid.hlm:145
[8] Ibid.hlm:39
[9] Setya Rahayu, Esti. Penilaian Hasil Belajar.hlm II-8
[10] Ibid.hlm:39
[11] Setya Rahayu, Esti. Penilaian Hasil Belajar.hlm II-8
[13] Sulistyorini,2009,”Evaluasi Pendidikan”Yogyakarta:Teras.hlm 81-83
[14] Sulistyorini,2009,”Evaluasi Pendidikan”Yogyakarta:Teras.

0 komentar:

Posting Komentar