M A K A L A H
Di Buat Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Sejarah Kebudayaan
Islam
Dosen Pembimbing : H.
Muh. Khoirul Rifa’i, M.Pd.I
Disusun Oleh:
Nama NIM
AHMAD NURSOBAH 3217103005
ANDRIK PURNIAWAN
3217103009
FITROTUL LAILI 3217103030
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN)
TULUNGAGUNG
JURUSAN
TARBIYAH
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH
2012/1013
KATA
PENGANTAR
Bismillahiromanirrohim
Alhamdulillah,dengan rahmat Allah SWT Yang Maha Kuasa saya
bisa menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik, walupun masih banyak
kekurangan disana sini. Namun harapan saya dengan kekurangan
ini bisa menambah pengalaman saya dalam membuat makalah-makalah selanjutnya.
Shalawat serta salam tetap terlimpahkan kepada junjungan
Nabi Agung Muhammad SAW yang kita nantikan safa’atnya dihari akhir nanti.
Dengan terselesainya pembuatan makalah yang berjudul
kenabian Muhammad SAW: Makkah dan berdirinya pemerintahan Madinah. Bukti langsung dan tak langsung, penulis tidak lupa
mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Bapak Dr. Maftukin, M.Ag, selaku Ketua STAIN
Tulungagung
2.
Bapak H. Muh. Khoirul Rifa’i, M.Pd.I selaku Dosen
Pembimbing yang telah memberi pengarahan yang amat erat bagi penyusun makalah.
3.
Seluruh pihak yang ikut membantu terselesaikannya
makalah ini.
Sebagai manusia saya tidak lepas dari khilaf dan lupa
begitu pula dengan adanya makalah yang telah saya buat ini, maka dari itu
segala bentuk kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Tulungagung,
24 September 2012
Penyusun
DAFTAR
ISI
Halaman Judul....................................................................................................... .... i
Kata Pengantar.......................................................................................................... ii
Daftar Isi.................................................................................................................... iii
Bab
I Pendahuluan
A. Latar Belakang................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................ 1
C. Tujuan............................................................................................................... 1
Bab
II Pembahasan
A. Sejarah proses kenabian Muhammad SAW..................................................... 2
B. Dakwah
Nabi Muhammad periode Makkah.................................................... 3
C. Dakwah
Nabi Muhammad peride Madinah..................................................... 6
D. Berdirinya
pemerintahan di Madinah.......................................................... .... 8
Bab
III Penutup
A. Kesimpulan....................................................................................................... 10
Daftar
Pustaka........................................................................................................... 15
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Bahasa,
agama dan budaya adalah tanda-tanda penting dari identitas kita.Sekarang ini
kelompok-kelompok yang yang telah lama dianggap mengabaikan identitas asli
mereka mempertegas kembali etnisitas mereka, sering dengan senjata dan
kekerasan (seperti bekas Negara-negara komunis). Dapatkah umat muslim
menyesuaikan diri dengan dunia modern tanpa mengorbankan aspek-aspek pokok
keyakinan mereka? Jika tidak, seberapa besar prubahan yang mungkin diapdosi?
Jika perubahan harus datang siapa yang akan menentukan kedatanganya? Dan dimana
batas-batasmnya? Pertanyaan-pertanyaan ini membuka sekumpulan isu-isu teologis
sensitive yang menyinggung cirri-ciri esensial islam.
Jadi
kita kan mendekati islam bukan sebagai sesuatu yang eksotik, sesuatu yang asing
dan aneh, tapi sebagai suatu sistem yang sungguh-sungguh menganjurkan suatu
cara hidup. Untuk mempelajari tentang islam, kita perlu melihat sal mula,
sejarah dan masyaratnya. Untuk memahami islam terlebih dahulu kita memahami
nabi dan kitab sucinya.
Untuk
itu makalah ini kami buat sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dan umum terkait”
kenabian Muhammad SWA, mekkah dan berdirinya pemerintahan madinah”.Kritik dan
saran yang membangun sangat kami nantikan dengan tangan terbuka untuki
menyempurnakan makalah ini.Semoga buku ini bwrmanfaat dan menjadi sebagai amal
ibadah penulis kepada Allah SWT.Amin.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1. Bagaimana
sejarah proses kenabian Muhammad SAW?
2. Bagaimana
dakwah Nabi Muhammad periode Makkah?
3. Bagaimana
dakwah Nabi Muhammad peride Madinah?
4. Bagaiman
berdirinya pemerintahan di Madinah?
C.
TUJUAN
1. Untuk
mengetahui sejarah proses kenabian Muhammad SAW
2. Untuk
mengetahui dakwah Nabi Muhammad periode Makkah
3. Untuk
mengetahui dakwah Nabi Muhammad peride Madinah
4. Untuk
mengetahui berdirinya pemerintahan di Madinah
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah
Proses Kenabian Muhammad SAW
1.
Kehidupan
Muhammad sebelum diangakat menjadi Rasul
Tepat pada hari
senin tanggal 12 rabiul awal bertepatan 20 april 571 M di Makkah Al-Mukaromah[1].
Semesta bergembira dengan kelahiran seorang bayi suri yang menjadi nabi akhir
zaman. Bayi suri itu tidak lain adalah nabi Muhammad saw dengan wajah
berseri-seri abdul mutholib menimang-nimang bayi yang suci itu dalam ka’bah
seraya, berdoa dan bersyukur atas karunia tuhan yang maha besar, kemudian
beliau memberi nama bayi nitu dengan nama Muhammad dengan harapan kelak menjadi
orang terpuji dilangit dan didunia[2].
Pada mulanya nabi Muhammad disusui oleh seorang budak wanita abu lahab yang
bernama suaibah, selama beberapa hari kemudian abdul muthalib memberikan
cucunya yang disayang itu kepada siti halimah sa’diah.Muhammad disusui siti
halimah sa’diah selama 2 tahun.pada usia 6 tahun beliau dibawa ibunya untuk
berkunjung kekeluarganya di Madinah
dan untuk berziarah dimakam ayahanya. Ketika beliau perjalanan ke makkah ibunya
meninggal dunia disebuah desa yang bernama ab’wa. Kepergian ibunya membawa
pengaruh yang besar bagi jiwanya, beliau kepada ibunya yang baru saja
mengasuhnya, Muhammad dibawa pulang kermakkah untuk diserahkan kepada abdul
muthalib, beliau diasuh abdul mutholib selama 2 tahun karena meninggal dunia
pada umur 8 tahun sejak itu nabi Muhammad diasuh oleh pamanya abu tholib. Saat
berumur 25 tahun nabi Muhammad menikahi binti khadijah binti kwalid.Siti
khadijah menikah dengan nabi Muhammad berusia 40 tahun, siti khadijah wanita
pertama yang dinikahi nabi Muhammad.Dalam pernikiahanya nabi Muhammad dikarunia
oleh 4 orang anak yang 2 orang putri dan 2 orang putra.
2.
Nabi Muhammad
Diangkat Menjadi Rasul
Ketika nabi
Muhammad genap berusia 40 tahun disaat dunia dliputi kabut hitam umat manusia
sesat dalam lembah kebiadapan, tidak tahu kebenaran, tidak mengerti kedhaliman,
saat itulah allah memunculkan rasulnya, untuk menyelamatkan dunia dari
kehancuran dialah nabi Muhammad saw. Disaat kota mekkah dan penduduknya
tenggelam dalam kerusakan dean kemusrikan, masa itu adalah masa-masa yang
paling meresahkanhati nabi Muhammad beliau merasa kota makkah seolah-olah
sempit baginya untuk hidup karena itulah beliau sering memencilkan diri di gua Hira. Dalam suatu riwayat
hadis imam bukhari dikatakan bahwa “menjelang datangnya wahyu allah yang
pertama turun sering mimpi melihat yang terang bagaikan fajar di pagi hari. Beliau
diturini wahyu pertama tepat pada tanggal 17 ramdhan/agustus 10 masehi pada usia 40 tahun, wahyu pertama itu
surat al-alaq ayat 1-5. Kemudian selama lebih kurang 2,5 tahun setelah menerima
wahyu pertama, barulah beliau menerima wahyu yang kedua ditempat yang lama
yaitu di gua Hira. Wahyu kedua surat al-mudatsir ayat 1-7. Denagan turunnya wahyu
ini jelas nabi Muhammad telah diangakat menjadi nabi dan rasul untuk
menyampaikan risalahnya.[3]
B.
Dakwah
Nabi Muhammad periode Makkah
1. Dakwah
secara sembunyi-sembunyi
Dakwah secara sembunyi-sembunyi atau Bisrri (secara
rahasia) adalah dakwah Rosulluloh dalam mengembangkan risalah Alloh sewaktu
pertama kali mendapat amanah dari alloh untuk menjalankan misi kerasulannya.
Dakawah ini berlangsung dalam kuron waktu 3 tahun dari massa kenabian Muhammad.
Dakwah secara sembunyi-sembunyi ini sasaran pertama adalah keluarga satu rumah
rosulluloh yaitu Khadijah dan anak-anaknya. Yang termasuk As-Sabiqun Al-Awwalun adalah sebagai
berikut:
1. Ali
bin Abu Thalib berusia 8 tahun\
2. Zubair
bin Awwam berusia 8 tahun
3. Thalhah
bin Ubaidillah berusia 11 tahun
4. Arqam
bin Abi Arqam berusia 12 tahun
5. Abdullah
bin Mas'ud berusia 14 tahun
6. Sa'ad
bin Abi Waqash berusia 17 tahun
7. Mas'ud
bin Rabi'ah berusia 17 tahun
8. Abdullah
bin Mazhun berusia 17 tahun
9. Ja'far
bin Abu Thalib berusia 18 tahun
10. Qudamah
bin Mazhun berusia berusia 19 tahun
11. Sa'id
bin Zaid berusia < 20 tahun
12. Shuhaib
ar-Rumi berusia < 20 tahun
13. Zaid
bin Haristah berusia sekitar 20 tahun
14. Utsman
bin Affan berusia sekitar 20 tahun
15. Thulaib
bin Umair berusia sekitar 20 tahun
16. Khabab
bin Al-Art berusia sekitar 20 tahun
17. Saib
bin Mazhun berusia sekitar 20 tahun
18. Amir
bin Fuhairah berusia berusia 23 tahun
19. Mush'ab
bin Umair berusia 24 tahun
20. Miqdad
bin Al-Aswad berusia berusia 24 tahun
21. Abdullah
bin Jahsy berusia 25 tahun
22. Umar
bin Khatab berusia 26 tahun
23. Abu
Ubaidah bin Jarah berusia 27 tahun
24. Utbah
bin Ghazwan berusia 27 tahun
25. Abu
Hudzaifah bin Utbah berusia sekitar 30 tahun
26. Bilal
bin Rabah berusia sekitar 30 tahun
27. Ayash
bin Rabi'ah berusia sekitar 30 tahun
28. Amir
bin Rabi'ah berusia sekitar 30 tahun
29. Na'im
bin Abdullah berusia sekitar 30 tahun
30. Utsman
bin Mazhun berusia sekitar 30 tahun
31. Abu
Salmah Abdullah bin Abdul Asad al-Makhzumi berusia sekitar 30 tahun
32. Abdurrahman
bin Auf berusia sekitar 30 tahun
33. Ammar
bin Yasar berusia sekitar 30-40 tahun
34. Abu
Bakar Ash Shidiq berusia 37 tahun
35. Hamzah
bin Abdul Muthalib berusia 42 tahun
Selain
36 nama di atas, ada beberapa shahabiyah assabiqunal awwalun seperti
Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Khatab, Ummu Aiman, Ruqayyah, dan
Sumayyah. Nama yang disebut terakhir ini menjadi syahidah pertama fi sabilillah
bersama suaminya yang juga syahid: Yasir. Sehingga keduanya tidak dimasukkan ke
dalam nama-nama sahabat yang dibina Rasulullah di rumah Arqam bin Abi Arqam.
Menjadi pemuda, artinya adalah menjadi manusia yang
bersemangat. Menjadi pemuda, artinya adalah menjadi orang-orang yang mampu
bergerak cepat. Menjadi pemuda, artinya menjadi pribadi tangguh yang siap
menyelamatkan umat. Para pemuda pendahulu kita telah memberikan contoh dan
menjadi teladan, jika engkau tak juga menemukan siapa mereka, lihatlah mereka assabiqunal
awwalun; generasi pertama dari kalangan sahabat.
Dan yang kedua adalah sahabat-sahabat
terdekat Nabi seperti Abu Bakar dan usman bin Affan .sasaran dakawah ke tiga
adalah kerabat atau family terdekat Nabi, seperti Ali bin abi tholib dan Ja’far
bin abi tholib.
Tidak semua keluarga dan kerabat
terdekat Nabi menerima Agama islam.bahkan tidak sedikit keluarga rosulluloh
yang menentang dan memusuhinya seperti Abu Lahab paman Nabi sendiri.
2. Dakwah
secara Terbuka
Dakwah Nabi secara terbuka atau
terang-terangan dilakukan setelah turunnya Surat Al- Hijr ayat 94. Ayat
tersebut memerintahkan agar Rosulluloh memyiarkan islam secara terbuka.
Rosulluloh dihadapan bangsa Arab menyampaikan dakwah secara terbuka untuk
menyembah kepada Alloh dan mengesakannya.Dakwah yang bersifat terbuka ini
pertama kali ditujukan kepada kerabatnya sendiri, lalu kepada Masyarakat dan
Kabillah-kabillah Arab lainnya yang datang ke mekkah untuk ibadah Haji.Dengan
seruan dakwah secara terang-terangan ini maka dakawah Rosulluloh semakin luas
dan pengikutnya bertmbah banyak.Rosulluloh menyerukan secara tegas pada
Mayarakat umum untuk meninggalkan berhala dan tradisi nenek moyang mereka yang
tidak menyembah kepada alloh[5].
Adapun
beberapa cara kaum Quraisy untuk membenamkan dan menghadang dakwah Rosulluloh
dilakukan dengan berbagai cara berikut:
1.
Ejekan,Penghinaan, Olok-olok,Penertawaan.Hal ini mereka
maksutkan untuk melecehkan orang-orang muslim dan menggembosi kekuatan mental
mereka. Untuk itu mereka melemparkan berbagai tuduhan dan ejekan yang sekenanya
terhadap nabi muhammad dan mereka menyebut beliau orang yang sinting atau gila.
2.
Menjelek-jelekkan ajaran beliau, membangkitkan
keragu-raguan, menyebarkan anggapan-anggapan yang menyangsikan ajaran-ajaran beliau
dan diri beliau dan diri beliau. Mereka tiada henti melakukannya dan tidak
memberi kesempatan kepada setiap orang untuk menela’ah dakwah beliau.
3.
Melawan al-Qur’an dengan dongeng orang-orang dahulu dan
menyibukkan manusia dengan dongeng-dongeng itu, agar mereka meninggalkan
alqur’an.
4.
Menyodorkan beberapa bentuk penawaran, sehingga dengan
penawaran itu mereka berusaha untuk mempertemukan islam dan jahiliyah ditengah
jalan. Orang-orang musrik siap meninggalkan sebagian dari apa yang ada pada
diri mereka dan begitu pula nabi Muhammad. [6]
C.
Dakwah
Nabi Muhammad periode Madinah
Langkah-langkah Dakwah Rosulluloh di
kota Madinah
1)
Menyatukan
Mayarakat Madinah
Nabi muhammmad masuk ke Yasrib atau madinah pada tanggal
16 Robiul Awal tahun 1 Hijriyah, tepatnya tanggal 2 juli 622 Masehi. Hijrahnya
nabi ini disebabkan oleh hina’an, cercaan, dan ancaman pembunuhan yang
dilakukan oleh kaum Quraisy. Hijrah beliau dilaksanakan setelah mendapat wahyu
dari Alloh.[7] Sebelum
datangnya Rasulluloh keadaan mayarakat madinah sama halnya dengan masyarakat
Mekkah. Pelanggaran hukum merupakan fenomena sehari-hari.Waktu itu di Madinah
di huni oleh dua suku yaitu suku Aus dan Khazraj. Selama
periode Mekkah, islam merupakan agama yang murni tetapi setelah hijrahnya
Rasulluloh islam menjadi kesatuan agama dan politik.
Penduduk Madinah
setelah Hijrah terdiri atas 3 golongan yaitu kaum muslimin bangsa yahudi dan bangsa
Arab yang belum masuk Islam.
Rosulluloh menciptakan suasana
kekeluargaan, mengembangkan sifat toleransi beragama di antaramen
golongan-golongan tersebut . Untuk mencapai hal tersebut, maka dibuatkan
perjanjian antara umat muslim dan non muslim yang dikemas dalam piagam madinah.
Piagam madinah
menfandung prinsip-prinsip persamaan, persaudaraan, persatuan, kebebasan,
toleransi beragama, perdamaian, tolong-menolong dan membela yang teraniaya
serta mempertahankan Madinah dari serangan musuh.Dengan adanya perjanjian
tersebut, maka kota madinahdan sekitarnya menjadi kota yang terhormat dan
berpengaruh.
2)
Kebebasan
menjalankan syariat agama
Masyarakat
madinah adalah masyarakat yang beragam dari suku bangsa dan agama rosulluloh
sebagai pemimpin baru di madinah harus bisa berada diatas semua golongan demi
menjaga eksistensi Madinah sebagai kota masa depan[8].
Rosulluloh memberi kemerdekaan beragama kepada penduduk Madinah dan mengajarkan
kepada pengikutnyauntuk menghormati kepercayaan agama lainnya serta saling
membantu. Islam tidak pernah memaksa orang yang telah memeluk agama lain agar pindah pada agama Islam, islam di
ajarkan dengan cara seruan damai bukan dengan cara kekerasan. Tindakan
rosulluloh dalam menyebarkan islam seperti ini banyak menarik simpati kaum
Yahudi dan Nasrani. Mereka berusaha memenuhi ajaran rosulluloh karena tidak menggangu dalam melaksanakan
ajaran keagamaannya. Dengan demikian setiap orang mempunyai hak perlindungan
untuk menjalankan ajaran agamanya masing-masing. Ini menunjukkan islam telah
meletakkan dasar-dasr toleransi beragama dalam kehidupan sehari-hari di
Madinah.
3)
Meletakkan dasar
kepemimpinan yang demokratis
Kepribadian yang
mulia disertai oleh sifat yang adil dan jujur adaalah merupakan modal utama
bagi rosulluloh bagi memimpin pemerintahan di madinah, sekalipun dia merupakan
pendatang tetapi dipercaya oleh masyarakat madinah untuk memimpin Madinah yang heterogen.Kehadiran
rosulluloh memberikan teladan yang sempurna dalam kehidupan dan pesannya
merupakan tuntunan manusia untuk mencari petunjuk dari pesan rosulluloh untuk
mencapai kesempurnaan dan sosial dalam kehidupan.
4)
Membentuk
pertahanan dan keamanan
Meskipun islam
adalah agama yang damai dan tidak suka kekerasan tapi rosulluloh menyadari
bahaya yang mengancam dari segenap penjuru terutama dari pihak Quraish dan
beliau juga menyadari sepenuhnya akan perlunya pertahanan dan keamanan dalam
setiap keadaan. Rosullulah membuat system patroli yang selalu dapat memberinya
informasi tentang gerakan, rencana dan kekuatan musuh.
Setiap kalimada gerakan musuh
disekitar nkota madinah, beliau segera menyusun pasukan dibawah pimpinannya
sendiri atau dibawah pimpinan sahabatnya.
5)
Perang dan
Kedaulatan
Setelah
membangun mayarakat madinah rosulluloh mngadakan hubungan dengan kekeuasaan
lain. Hubungan ini dalam bentuk perang antara umat islam di madinah dengan
kafir Quraish di Mekkah, Salah satunya adalah perang badar. Disamping melakukan
sejumlahperang umat islam madinah juga mengadakan perjanjian-perjanjian seperti
perjanjian hudaibiyah.
Rosullulah adalah kepala Negara
yang berdaulat. Di Madinah rosulluloh telah memberlakukan hukum dan
aturan-aturan ditengah-tengah Masyarakat,seperti kewajiban zakat,puasa dan
penentuan halal-haram.
Oleh karena itu
dengan adanya hubungan yang mengikat secara hukum antara rakyat dengan pemimpin
maka madinah layak disebut Negara.
D.
Berdirinya
Pemerintahan di Madinah
Kota madinah dengan agama, kebudayaan,
dan masyarakat, yang beragam.Berbeda dengan Makkah, yang memiliki satu
karakter, satu lingkungan, dan agama yang homogen[9].
Manusia yang
beliau hadapi di Madinah bisa dibagi menja berbeda jaudi 3 kelompok. Keadaan
yang satu dengan yang lain sangat berbeda jauh dan beliau juga harus menghadapi
berbagai problem yang berbeda tatkala menghaapi masing-masing kelompok. 3
kelompok ini adalah:
1.
Rekan-rekannya yang suci, mulia, dan baik.
2.
Orang-orang musrik yang sama sekali tidak beriman kepada
beliau, yang berasal dari berbagai kabillah di madinah.
3.
Orang-orang yahudi.[10]
1)
Letak
geografis
Yatsrib pada
masa hijrah Nabi terbagi beberapa wilayah yang didiami oleh marga Arab dan
Yahudi.Setiap wilayah didiami satu marga tersebut.Satu wilayah tersebut terbagi
menjadi dua.Bagian pertama merupakan tanah persawahan berikut rumah tempat
tinggal.Sedangkan bagian kedua adalah al-uthmi
atau al-atham (bangunan-bangunan
tinggi atau benteng).
Atham
sangat
besar kegunaannya bagi Yatsrib.Ia menjadi tempat bersembunyi anggota marga pada
saat terjadi serangan musuh. Kaum wanita, anak-anak, dan orang tua berlindumg
di sana, ketika kaum laki-laki menyerang musuh. Atham juga digunakan sebagai gudang, tempat hasil bumi dan
buah-buahan dikumpulkan. Sebab, apabila dibiarkan di tempat-tempat terbuka akan
mudah dirampas atau dirampok. Atham yang
berbentuk sefi empat itu juga dijadikan untuk menyimpan harta dan senjata bagi
para kabilah.
2)
Kondisi
keagamaan dan kedudukan sosial
Bangsa Arab
mengikuti kaum Quraisy dan penduduk Makkah dalam keyakinan dan agama.Mereka
memandang kaum Quraisy sebagau penjaga rumah Allah, sebagai pemimpin-pemimpin
agama, serta sebagai panutan dalam berakidah dan beribadah.Mereka tunduk pada
paganisme yang meliputi seluruh jazirah Arab, menyembah beberapa berhala, yang
disembah pula oleh kaum quraisy dan penduduk hijaz.Hanya saja hubungan antar
mereka dengan berhala lebih kuat dari pada hubungan antar masing-masing mereka.
Manat
adalah
berhala terkemuka bagi penduduk madinah. Penduduk Madinah lebih fanatic kepada
berhala itu,dari pada yang lain. Penduduk Madinah juga membuat berhala di
rumahnya, baik dari kayu tau bahan lainnya.Penduduk Madinah mempunyai dua hari
raya yang mereka isi dengan permainan.Ketika Nabi saw datang ke Madinah beliau
bersabda kepada mereka”sungguh Allah Ta’ala telah menggantikan kedua hari itu
dengan yang lebih baik, yakni idul fitri dan idul adha.
3)
Kondisi
perekonomian dan kebudayaan
Kota Madinah
sesuai dengan kondisi tanahnya adalah wilayah pertanian. Sebagian besar mata
pencaharian penduduknya adalah bertani
dan berkebun. Diantara hasilnya adalah kurma dan anggur.Juga terdapat tanaman
biji-bijian dan sayuran.Buah kurama, terutama pada saat saat kemarau dan
perubahan musim, dapat menutupi sebagian besar kebutuhan pangan penduduk
madinah.
Beberapa
industri kerajinan juga terdapat di madinah, yang sebagian besar dilakukan oleh
kaum Yahudi. Mungkin mereka memperolehnya
dari Yaman. Mereka tetap menekuni nya hingga meninggalkannya pada
saat-saat terakhir. Kerajinan emas banyak dilakukan oleh Bani Qainuqa,mereka
adalah kaum yahudi yang paling kaya dikota Yasrib. Rumah-rumahnya menyimpan
harta-harta yang melimpah, perhiasan perak dan emas, padahal jumlah mereka
tidak banyak.
4)
Situasi
kompleks yang dihadapi oleh Rasulullah SAW dikota Yatsrib
Demikianlah
Rasulullah Saw dan para sahabatnya tidak berpindah dari sebuah kota (yakni
mekkah) ke sebuah kampong yakni Yastrib.
Akan tetapi, beliau perpindah dari sebuah kota ke kota lainnya. Sekalipun kota
tersebut berbeda dengan kota sebelumnya dalam banyak hal mremngenai
realitaskehidupannya. Madinah lebih kecil dari mekkah dari segi nasab.Akan
tetapi, kehidupan diMadinah lebih kompleks dan persoalan yang dihadapi Rosullah
Saw lebih beragam.Hal ini karena adanya agama, lingkungan dan budaya yang
beragam pula. Semua hal itu tidak bisa dikuasai, dan Madinah tidak bisa
dicairkan sepenuhnya dalam sebuah bejana akidah dan dakwah yang sama, kecuali
oleh seorang Rasul Saw. Yang didukung oleh Allah SWT.[11]
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Kehidupan
Muhammad sebelum diangakat menjadi Rasul
Tepat
pada hari senin tanggal 12 rabiul awal bertepatan 20 april 571 M. Pada mulanya
nabi Muhammad disusui oleh seorang budak wanita abu lahab yang bernama suaibah,
selama beberapa hari kemudian abdul muthalib memberikan cucunya yang disayang
itu kepada siti halimah sa’diah. Muhammad disusui siti halimah sa’diah selama 2
tahun., beliau diasuh abdul mutholib selama 2 tahun karena meninggal dunia pada
umur 8 tahun sejak itu nabi Muhammad diasuh oleh pamanya abu tholib.Saat
berumur 25 tahun nabi Muhammad menikahi binti khadijah binti kwalid.Siti
khadijah menikah dengan nabi Muhammad berusia 40 tahun, siti khadijah wanita
pertama yang dinikahi nabi Muhammad.
Nabi Muhammad Diangkat Menjadi Rasul
Ketika
nabi Muhammad genap berusia 40 tahun disaat dunia dliputi kabut hitam umat
manusia sesat dalam lembah kebiadapan, tidak tahu kebenaran, tidak mengerti
kedhaliman, saat itulah allah memunculkan rasulnya, untuk menyelamatkan dunia
dari kehancuran dialah nabi Muhammad saw. Beliau diturini wahyu pertama tepat
pada tanggal 17 ramdhan/agustus 10
masehi pada usia 40 tahun, wahyu pertama itu surat al-alaq ayat 1-5.
Beliau menerima wahyu yang kedua ditempat yang lama yaitu di gua Hira. Wahyu
kedua surat al-mudatsir ayat 1-7.
2. Dakwah
secara sembunyi-sembunyi
Dakwah
secara sembunyi-sembunyi atau Bisrri (secara rahasia) adalah dakwah Rosulluloh
dalam mengembangkan risalah Alloh sewaktu pertama kali mendapat amanah dari
alloh untuk menjalankan misi kerasulannya. Dakawah ini berlangsung dalam kuron
waktu 3 tahun dari massa kenabian Muhammad.
Dakwah secara Terbuka
Dakwah
Nabi secara terbuka atau terang-terangan dilakukan setelah turunnya Surat Al-
Hijr ayat 94. Ayat tersebut memerintahkan agar Rosulluloh memyiarkan islam
secara terbuka. Rosulluloh dihadapan bangsa Arab menyampaikan dakwah secara
terbuka untuk menyembah kepada Alloh dan mengesakannya.Dakwah yang bersifat
terbuka ini pertama kali ditujukan kepada kerabatnya sendiri, lalu kepada
Masyarakat dan Kabillah-kabillah Arab lainnya yang datang ke mekkah untuk
ibadah Haji.
3. Dakwah
Nabi Muhammad periode Madinah
Langkah-langkah
Dakwah Rosulluloh di kota Madinah
Menyatukan
Mayarakat Madinah
Sebelum
datangnyaRasulluloh keadaan mayarakat madinah sama halnya dengan masyarakat
Mekkah. Pelanggaran hukum merupakan fenomena sehari-hari.Waktu itu di Madinah
di huni oleh dua suku yaitu suku Aus dan Khazraj. Selama periode Mekkah, islam
merupakan agama yang murni tetapi setelah hijrahnya Rasulluloh islam menjadi
kesatuan agama dan politik.
Penduduk Madinah setelah Hijrah terdiri
atas 3 golongan yaitu kaum muslimin bangsa yahudi dan bangsa Arab yang belum
masuk Islam.
Kebebasan menjalankan syariat agama
Masyarakat
madinah adalah masyarakat yang beragam dari suku bangsa dan agama rosulluloh
sebagai pemimpin baru di madinah harus bisa berada diatas semua golongan demi
menjaga eksistensi Madinah sebagai kota masa depan. Rosulluloh memberi
kemerdekaan beragama kepada penduduk Madinah dan mengajarkan kepada
pengikutnyauntuk menghormati kepercayaan agama lainnya serta saling membantu.
Meletakkan dasar kepemimpinan yang
demokratis
Kepribadian yang
mulia disertai oleh sifat yang adil dan jujur adaalah merupakan modal utama
bagi rosulluloh bagi memimpin pemerintahan di madinah, sekalipun dia merupakan
pendatang tetapi dipercaya oleh masyarakat madinah untuk memimpin Madinah yang
heterogen.
Membentuk
pertahanan dan keamanan
Meskipun islam
adalah agama yang damai dan tidak suka kekerasan tapi rosulluloh menyadari
bahaya yang mengancam dari segenap penjuru terutama dari pihak Quraish dan beliau
juga menyadari sepenuhnya akan perlunya pertahanan dan keamanan dalam setiap
keadaan.
Perang dan
Kedaulatan
Setelah
membangun mayarakat madinah rosulluloh mngadakan hubungan dengan kekeuasaan
lain. Hubungan ini dalam bentuk perang antara umat islam di madinah dengan
kafir Quraish di Mekkah, Salah satunya adalah perang badar. Disamping melakukan
sejumlahperang umat islam madinah juga mengadakan perjanjian-perjanjian seperti
perjanjian hudaibiyah.
4. Berdirinya
pemerintahan di Madinah
Kota
madinah dengan agama, kebudayaan, dan masyarakat, yang beragam.Berbeda dengan
Makkah, yang memiliki satu karakter, satu lingkungan, dan agama yang homogen.
Letak
geografis
Yatsrib pada
masa hijrah Nabi terbagi beberapa wilayah yang didiami oleh marga Arab dan
Yahudi.Setiap wilayah didiami satu marga tersebut.Satu wilayah tersebut terbagi
menjadi dua.Bagian pertama merupakan tanah persawahan berikut rumah tempat
tinggal.Sedangkan bagian kedua adalah al-uthmi
atau al-atham (bangunan-bangunan
tinggi atau benteng).
Kondisi
keagamaan dan kedudukan sosial
Bangsa Arab
mengikuti kaum Quraisy dan penduduk Makkah dalam keyakinan dan agama.Mereka
memandang kaum Quraisy sebagau penjaga rumah Allah, sebagai pemimpin-pemimpin
agama, serta sebagai panutan dalam berakidah dan beribadah.Manat adalah berhala terkemuka bagi penduduk madinah. Penduduk
Madinah lebih fanatic kepada berhala itu,dari pada yang lain. Penduduk Madinah
juga membuat berhala di rumahnya, baik dari kayu tau bahan lainnya.
Kondisi
perekonomian dan kebudayaan
Kota Madinah
sesuai dengan kondisi tanahnya adalah wilayah pertanian. Sebagian besar mata
pencaharian penduduknya adalah bertani
dan berkebun. Diantara hasilnya adalah kurma dan anggur.Juga terdapat tanaman
biji-bijian dan sayuran.Buah kurama, terutama pada saat saat kemarau dan
perubahan musim, dapat menutupi sebagian besar kebutuhan pangan penduduk
madinah.Beberapa industri kerajinan juga terdapat di madinah, yang sebagian
besar dilakukan oleh kaum Yahudi.
Situasi kompleks yang dihadapi oleh
Rasulullah SAW dikota Yatsrib
Demikianlah
Rasulullah Saw dan para sahabatnya tidak berpindah dari sebuah kota (yakni
mekkah) ke sebuah kampong yakni Yastrib.
Akan tetapi, beliau perpindah dari sebuah kota ke kota lainnya. Sekalipun kota
tersebut berbeda dengan kota sebelumnya dalam banyak hal mremngenai
realitaskehidupannya. Madinah lebih kecil dari mekkah dari segi nasab.
SESI DIALOG
Penanya:
·
Bidayatul Hasanah: Siapa Sajakah yang termasuk ashabiqunal awalun?
·
Fuaddilah Ali Sofyan: Hambatan apa sajakah yang di alami nabi ketika
menyampaikan dakwah secara terang-terangan?
·
Abu Zaeni: Apa yang menyebabkan pemerintahan madinah lebih tertata
dari pada makkah?
Penyanggah: -
Penambah:
·
Fahri Husaini
·
Ahmad Fakhrur Rozi
DAFTAR
PUSTAKA
Hasan, Abdul, 2008, Sirah Nabawiyah Sejarah Lengkap Nabi Muhammad saw, Mardiyah press
nandan, Yogyakarta,
Jamil, ahmad, 2008, Sejarah Kebudayaan Islam Kelas 3, Cv. Putra Kembar Jaya, Gresik.
Ahmed, Akbar.S, 2003, Rekontruksi Sejarah Islam, Fajar Pustaka Baru, Bangutapan
Yogyakarta
Ghani, Muhammad
Ilyas Abdul. 2003. Sejarah Kota Mekah
Klasik dan Modern. Jakarta: Akbar. Hal: 2
Rahman, Syaikh Shafiyyur,2008.Sirah
Nabawiyah. Jakarta: Pustaka Al kausar
Turmudi,dkk.2004.Lembar Kerja Dan Evaluasi Pendidikan Agama
Islam AL Munawar. Malang : Mega Ilmu
[1]
Dr. Muhammad Ilyas Abdul Ghani. 2003. Sejarah Kota Mekah Klasik dan Modern.
Jakarta: Akbar. Hal: 2
[2]
Drs. H. Ahmad Jamil, dkk. 2010. Sejarah Kebudayaan Islam. Gresik:
Al-Azhar. Hal: 3
[4]
Syaikh Shafiyyur Rahman,2008.Sirah Nabawiyah. Jakarta: Pustaka AL
kausar. Hal:71
[5]
Dr. Muhammad Ilyas Abdul Ghani. 2003. Sejarah.... Hal: 3
[6]
Syaikh Shafiyyur Rahman,2008.Sirah.... Hal:81-85
[7]
Drs.turmudi,dkk.2004.Lembar Kerja Dan Evaluasi Pendidikan Agama
Islam AL Munawar. Malang : Mega Ilmu hal: 25
[8]
Ibid. Hal: 26
[9]
Ibid. Hal: 27
[10]
Syaikh Shafiyyur Rahman.2008.Sirah... Hal:197
[11]
Abdul hasan ‘ali al-hasan an-nadwi.
2008. Sirah
nabawiyah sejarah lengkap nabi Muhammad saw, Yogyakarta, 2008, hlm: 207-218
1 komentar:
izin copas
Posting Komentar